"Kapan pun anda melihat bisnis yang berhasil, seseorang pada suatu waktu telah mengambil keputusan yang berani." (Peter Drucker)Akhir-akhir ini, saya senang menulis yang berbau kuliner. Tentang olahannya maupun peluang usaha di baliknya. Sebagai jomblo tentatif yang pencinta kuliner, saya rutin makan di luar. Rumah makan gres yang enak dengan harga rasional menjadi incaran. Tidak hanya menikmati, saya juga menghitung kalkulasi bisnis masakan ini. Siapa tahu mampu menaruh salah satu telur di keranjang ini?
Di Pontianak saja, bayangkan, salah satu rumah makan sohor mampu meraup omset 25 juta perhari. PERHARI! Sekali lagi, aasik! Kita tahu bahwa keuntungan rata-rata bisnis masakan itu 40-50 %. Sudah terbayangkan keuntungan bersihnya. Hampir sebahagian besar warga Pontianak pernah mampir dan menjadi pelanggan rumah makan ini. Tak kenal maka tak kenyang!
Baca Juga: Mie Ayam Enak dan Lezat di Pontianak
Bisnis primer beromset triliunan rupiah pertahun ini menarik bagi saya sebab aksesibilitas-nya. Tidak peduli anda tinggal di Pondok Indah atau di Pondok Pinang, anda belum berilmu baligh atau udah aki-aki, anda gadis gemulai atau pria perkasa, anda tak mengecap kursi sekolah berstrata atau doktor bintang tiga—malah secara umum dikuasai latar belakang pebisnis kuliner, yang saya kenal, tidak mengenyam kursi sekolah yang tinggi. Semua mampu masuk dan terjun ke bisnis ini, bisnis kuliner. Dan, sukses, insya Allah. Sungguh, peluang usaha yang bikin ngiler... :)
Dengan pendekatan studi jalanan, saya menangkap erat adanya faktor gengsi di balik itu. Dunia masakan karib dengan dunia keringat. Subuh hari mulai belanja, pagi masak, siang mulai buka, teruuus, malam tutup. Lariss? Belum tentu. Mental harus siap menghadapi gundukan nasi yang belum terjual di dalam keranjang. Dibuang sayang, dipanaskan menekan kualitas. Nah, di sinilah fisik dan mental diuji. Sayangnya, ujian ini tidak diajarkan di akademi tinggi manapun di dunia.
Nah, bila anda sudah berniat atau sudah memulai terjun ke bisnis masakan ini, kiat dari buku Restaurant Owners Uncorked: Twenty Owners Share Their Recipes for Success
1. Anda harus berpikir jangka panjang ketika memilih investor. Anggap saja menyerupai menikah dan membangun keluarga. Ada trust di sana.
2. Anda tak akan pernah memiliki pelanggan yang bahagia, jikalau Anda tak memiliki karyawan yang bahagia. Pertama, fokuslah pada karyawan Anda. Perlakukan mereka layaknya mitra.
3. Anda harus punya sikap yang memperlihatkan penuh iktikad bahwa bisnis ini pasti berhasil. Hasilnya akan cantik jikalau badan dan pikiran merespon iktikad Anda. Mestakung!
4. Milikilah spesialisasi hebat pada beberapa hal, bukan keahlian rata-rata pada banyak hal.(Banyak restoran dan rumah makan sukses hanya dari satu menu unggulan saja).
5. Selalu siap bekerja dikala orang lain hanya bermain-main dengan bisnis mereka. Fokus dan Serius!
6. Saat merintis, seorang pemilik bisnis akan melalui jalan yang sangat sepi.
7. Kompetisi terbesar bukanlah untuk pelanggan tetapi staf. Jika dikala Anda berkompetisi dalam menerima karyawan terbaik dan Anda berhasil, pelanggan Anda akan mengikutinya.
8. Kemitraan 50/50 tidak selalu berhasil. Berusahalah supaya Anda mampu memegang lebih dari 50% sehingga Anda selalu membuat keputusan.
9. Singkirkan ego Anda. Pada akhirnya, ini ialah bisnis. Jika Anda melaksanakan pendekatan mengikuti ego, Anda akan gagal.
10. Jangan melebarkan sayap terlalu cepat sebab Anda dapat menghancurkan seluruh bisnis. Banyak rekan yang meninggalkan core business demi bisnis hijau tetangga, alhasil tak menerima apa-apa. Merpati di tangan lepas sebab berharap elang di langit biru.
Akhirnya, saya menunggu sharing peluang usaha atau cerita jatuh-bangun anda yang akan dan telah memulai bisnis kuliner (atau bisnis lainnya). Silakan inbox atau komen di bawah...
Salam antusiass!
0 Komentar untuk "Usaha Kita Peluang Usaha yang Bikin Ngiler: Bisnis Kuliner"