Usaha Kita Banjir Jakarta, Jokowi dan Kita

Menggemuruhnya siapa yang salah? Ah sudahlah.

Fenomena Jokowi seharusnya sebaiknya mengingatkan kita tak ada perubahan yang instan dan, setiap perubahan itu sejatinya kita berontribusi, sekecil apapun, di dalamnya. Tak ada daerah basuh tangan dan tak ada waktu berpangku tangan.


Hanya bicara saja tak dapat membuat nasi matang. (Pepatah China)

Di tahun politik, 2014 ini, Jokowi menggelinding cepat beriringan dengan nama Risma, Ganjar, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Ridwan Kamil, dan Prabowo. Maaf, untuk nama yang terakhir aku bergotong-royong kurang tertarik menulisnya. Biarlah mereka berkompetisi dan naik panggung istana kelak. Nama lama sebaiknya sudahi aroma.

Dengan atau tanpa santunan media, setidaknya mereka telah muncul dan rakyat, kita-kita ini, janganlah (pura-pura setengah hati) memilihnya dan lalu bergotong royong menyalahkannya. Beri waktu mereka membangun sistem terbaik bagi kesejahteraan negeri. Terserah apapun namanya. Bahkan dengan meninggalkan demokrasi, jikalau penuh kepalsuan. Kita support di dalamnya. 

Dan aku selalu senang menuliskan perihal tanggung jawab bersama, bukan hanya pada seorang, entah Jokowi namanya. Tapi ini semua perihal KITA. Hingga, banjir Jakarta bukanlah sebuah berita, apalagi panggung cari muka.

Tabik.
Tag : Jokowi
0 Komentar untuk "Usaha Kita Banjir Jakarta, Jokowi dan Kita"

Back To Top