Usaha Kita Waspada Penipuan Online; Penjual Untung, Pembeli tak Buntung


Sebagai penjual sekaligus pembeli online, saya sering tertarik sekaligus tak jarang terenyuh kalau membaca sekaligus mencermati informasi penipuan online—ada orang yang tertipu, entah siapa yang menipu. Memalukan sekaligus Memilukan. Sekaliguss...

Bila saya cermati modus yang sering terjadi biasanya tentang: Barang yang tidak pernah sampai, spek dan item barang beda dari yang ditawarkan, toko (online-offline) fiktif, Jebakan kursus/seminar/e-book online, dan lain-lain.

Jualan-Ketemuan-Deal. Sungguh rupawan kalau prosedur transaksinya demikian, ibarat tagline sebuah marketplace online, Tokobagus. Tapi kalau resepnya demikian, di mana letak online-nya? Semi online mungkin.
Anda mampu menipu satu orang berkali-kali, tapi anda tidak mungkin dapat menipu semua orang berkali-kali!
Bayangkan, di tahun 2013 kemarin, pengguna internet di Indonesia hampir mencapai 80 juta orang dengan belanja online sebesar 9%-nya. Sebuah potensi legit bagi pebisnis online. Biar anda lebih lebih merinding, wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, memperkirakan omzet retail online tahun ini (2013) menyentuh angka Rp 150 triliun. Sungguh sebuah angka yang menggiurkan—bagi pebisnis maupun penipu online.

Setelah dulu (dulu sekali) Indonesia terkenal dengan cardernya, kini dunia online pun menghadapi kecenderungan serupa. Tipu2, scam, dsb. Bila dulu ada semacam catatan tidak tertulis, para penipu pantang menipu bangsa sendiri, kini dengan ‘pasar’ semakin membesar. Penipuan online menemukan momentumnya dan pasar yg luas di negeri sendiri. Jadi, halal haram sikat! Nauzubillah.

Tentu kita tidak ingin momentum titik lesat bisnis online meredup sebelum waktunya. Preseden yang mampu membuat pemerintah kalap dengan mengeluarkan aneka macam aturan (ijin, pajak, dll) yang biasanya malah kontraproduktif. Pencegahan sedini mungkin usaha tipu-tipu online menjadi tanggung jawab bersama. Alhamdulillah, sekarang mulai bermunculan jamaah “nahi munkar”. Mereka—Vaksin.com—menyusun list toko online fiktif.

Dan, saya juga ingin mengembangkan seputar transaksi atau jual-beli online bagi yang membutuhkan. Berikut 4 hal yang harus diperhatikan sebelum anda pergi ke ATM atau menekan token:


- Rekomendasi Teman
Memang paling mudah kalau melaksanakan transaksi—jual atau beli—secara online berdasarkan rekomendasi teman. Tapi, kalau produknya memikat dan layak beli, anda harus segera take action. Bisa googling lewat internet mengenai track record seller, mampu juga melihat tampilan toko onlinenya: profesional, testimoni, domain berbayar (meski belum tentu), kontak yang terang (hp, YM, alamat fisik toko).

- Berbelanja dengan Rekening Bersama
Nah, ini solusi win-win. Penjual nyaman, pembeli aman. Kaskus sudah menerapkannya. Saya juga melihat, ada beberapa grup jual beli di Facebook yang melaksanakan langkah serupa. Ingat, kerugian tidak hanya murni pada pembeli, penjual pun tak kalah sering. Sebagai penjual, saya pernah nytok barang yang sudah konfirm, tapi batal dibeli. Barang sudah siap kirim. Tentu ini menghambat cash flow. Tambahan tips, demi keamanan penjual, kalau COD, sebaiknya di lokasi keramaian dan waktu kerja. Ada cerita yang patut dibaca di sini.

Solusi lain, anda mampu melaksanakan bisnis online via Tokopedia. Pihak owner turun eksklusif untuk mengatur transaksi. Buyer transfer uang > Tokopedia kontak ke Seller > Barang dikirim > Pembeli konfirm mendapatkan barang dengan selamat > Uang masuk ke rekening seller. Tips singkat, hati-hati dengan ongkos kirim. Saya pernah kecele. :)

- Ada harga, Ada rupa
Jangan buru-buru senang kalau melihat barang premium dengan harga minimum. Jargon ada harga, ada rupa juga berlaku di sini. Kenali siapa penjualnya. Jika COD, pastikan anda mampu mengecek kualitas barang yang akan dibeli (hp, laptop, baju, dll).

- Mau Belajar Bisnis Online? Berbayar atau Gratis!
Yang ini kaitan dengan jasa kursus, seminar, training online. Ada yang proven, banyak yang abal-abal. Anda akan mendapatkan banyaknya ajuan seminar atau kursus bernilai jutaan rupiah perhari. Lengkap dengan skrinsot penghasilan. Siapa yang tidak tertarik, apalagi dengan bumbu kaya mendadak. Satu malam satu juta dolar. Aladin juga pingin. hehehe.

Sebenarnya ilmu bisnis online itu bertebar ruah di penjuru maya. Googling ja. Atau masuk ke forum— rekomendasi ads-id.com, Kaskus, dll; atau grup di facebook. Jangan aib bertanya, makin tinggi ilmu mastah biasanya makin rendah hati lho. :)

Demikianlah. Selamat membuka lembaran online. See you at the warkop.
0 Komentar untuk "Usaha Kita Waspada Penipuan Online; Penjual Untung, Pembeli tak Buntung"

Back To Top